Uji coba resep kali ini sepertinya gagal total, lembutnya hati bunga artichoke (Cynara cardunculus var. scolymus) dan gurihnya saus mornay yang saya bayangkan ternyata hanya angan belaka...
Sebenarnya agak malas menulis tentang sayuran dari kuncup bunga ini, karena rasa gondok masih terasa sepanjang hari gara-gara gagal total mengolah sayuran super ajaib. Sebelumnya sering melihat acara masak di chanel tv luar dan buku-buku masakan terbitan luar negeri, kalau artichoke disebut sebagai sayuran bertekstur lembut dan enak sekali jika dimakan dengan siraman saus putih, mornay sauce atau mayonaise. Rasa penasaranpun timbul, minggu saat libur kerja, sengaja muter-muter supermarket seluruh Jakarta, akhirnya dapatlah sayuran ini di supermarket yang banyak menjual sayuran impor di kawasan Jakarta Selatan. Harganya lumayan mahal, 2 buah sayuran ini, seberat 100 g an dijual dengan harga 45 ribuan. Wah...sayuran ini harganya lebih mahal dari daging. Sebenarnya dijual juga artichoke kalengan siap santap, tapi kupikir pingin mencoba masak sendiri, maka saya putuskan membeli yang segar.
Sesampainya di rumah, buka-buka literatur, dan ketemulah resep artichoke dengan siraman saus mornay, saus putih berbahan mentega, susu dan keju. Mantap nih kayanya...pikirku dalam hati. Saus selesai dibuat, dan tinggal mengukus artichoke.
Setelah dibersihkan, sayuran pun dikukus. Setelah 15 menit berselang, keanehan mulai terjadi. Sayuran berwarna kelabu dan terlihat tidak menarik, saya kupas satu persatu kuntum bunga artichoke, karena kuntum bunga artichoke terluar memang sangat liat dan keras, tidak enak dimakan. Selembar demi selembar kuntum bunga dilepas, sisalah bagian hati bunga yang putih, dan ternyata tinggal sebesar punggung sendok makan. Wah...gemana makannya, ko tinggal sedikit sekali, padahal saus pelengkap dibuat lumayan banyak. Beberapa rekanpun sudah menunggu dengan sabar ingin ikutan mencicipi hasil uji coba. Sudahlah, ngga apa-apa namanya juga uji coba resep, asal tau rasanya.
Singkat cerita, sayuran bunga super lebay inipun saya tusuk dengan garpu dan dicelupkan ke dalam saus. Ngga sempat saya atur dalam piring saji karena kecil sekali hati bunga ini, sekali suap juga ngga nendang. Jadi buat apa makan pakai piring. Di dalam bayangan saya, sayuran ini rasanya lembut seperti asparagus, dan dipadu dengan gurihnya saus, pasti lezat. Setelah saya coba rasakan, ternyata ada putik bunga yang terasa menggelitik di tenggorokan dan agak gatal. Tekstur hati bungapun tidak selembut yang saya duga, masih terasa liat. Hanya gurihnya saus saja yang membuat terasa enak dimulut. Huh...benar-benar sayuran galau yang super mahal...
Catatan:
Sayuran ini sebenarnya kaya serat, vitamin dan mineral, namun harganya super mahal. Mendingan mengolah brokoli, asparagus, kembang kol atau kangkung sekalian sebanding dengan nutrisi yang kita dapatkan. Apalagi rasanya kurang menyenangkan, kalau berniat mencoba, mendingan membeli yang kalengan, siap santap, soalnya mengolahnya juga super ribet. Foto: Budi Sutomo.